TERASJABAR.ID – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Kuningan, Sukarno Ali menyampaikan dua program unggulan yang saat ini tengah dijalankan di Lapas, yakni “Peci Peupeujeuh” dan “Jawara Api”. Ini adalah wujud nyata inovasi pembinaan dan penguatan keamanan di lingkungan pemasyarakatan.
Kedua program unggulan tersebut, disampaikan ke hadapan Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar, saat audiensi di Gedung Pendopo Jl. Siliwangi 88 Kuningan, Selasa (11/11/2025). Kunjungan audiensi ini dalam rangka menjalin silaturahmi dan mempererat sinergi antara lapas dan pemerintah daerah.
Program “Peci Peupeujeuh”, jelas Sukarno, merupakan hasil karya warga binaan berupa peci berkualitas tinggi dengan desain khas, yang menjadi simbol kreativitas dan produktivitas selama menjalani pembinaan. Melalui kegiatan ini, warga binaan dilatih keterampilan menjahit sekaligus diberdayakan untuk menghasilkan produk bernilai ekonomis yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian.
Sementara itu, Program “Jawara Api” (Jawa Barat Aman dari Potensi Insiden) merupakan inovasi dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Barat yang dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran masing-masing wilayah. Program ini berfokus pada peningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi risiko kebakaran di lingkungan pemasyarakatan, melalui pelatihan, pembentukan tim tanggap darurat, serta penerapan prosedur keselamatan kerja yang lebih baik.
“Program-program tersebut, merupakan bentuk nyata Lapas Kuningan dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang aman dan adaptif. Melalui Peci Peupeujeuh dan Jawara Api, kami ingin menunjukkan, pembinaan di Lapas bukan sekadar menjalani masa pidana, tetapi juga membangun karakter, keterampilan, dan tanggung jawab sosial,” ujarnya.
Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar, menyambut baik kedua program tersebut dan mengapresiasi langkah Lapas Kuningan yang terus berinovasi dalam pembinaan dan keamanan. Ia menilai, sinergi antara pemerintah daerah dan pemasyarakatan menjadi kunci dalam mewujudkan pembinaan yang humanis, produktif, dan berdaya guna bagi masyarakat.*











