TERASJABAR.ID – Bencana Alam tanah longsor melanda lima kecamatan di wilayah Kuningan, menyusul hujan lebat dengan intensitas tinggi sejak malam hingga dini hari ini, Selasa, (11/11/2025). Longsor setidaknya terjadi di delapan desa.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana saat dikonfirmasi melalui selulernya mengatakan, akhir-akhir ini wilayah Kuningan dan sekitarnya hampir tiap hari diguyur hujan deras disertai angin kencang. “Puluhan pohon tumbang di beberapa titik, di antaranya ada sejumlah rumah dan bangunan tertimpa pohon tumbang, hingga mengalami kerusakan. Atap rumah warga Berserakan diterjang angin puting beliung,” katanya.
Selain itu, banyak juga pohon dipinggir jalan raya tumbang menutup badan jalan, hingga arus lalu lintas sempat tersendat.

Berdasarkan update data Pusdalop BPBD Kuningan, tercatat delapan desa yang dilanda tanah longsor.
Kedelapan desa tersebut adalah, Desa Cijemit dan Rambatan, (Kecamatan Ciniru), Desa Pasiragung dan Citapen (Kec. Hantara), Desa Cibinuang (Kec. Kuningan), Desa Purwasari dan Kadatuan (Kec. Garawangi), serta Desa Bayuning di Kec. Kadugede.
Sementara itu, BPBD Kuningan terus melakukan pemantauan, koordinasi, dan melakukan assesment serta pembersihan material longsor dibantu TNI/Polri, UPT Damkar Satpol PP, aparat kecamatan dan warga setempat.
“Untuk membantu warga terdampak tanah longsor pihak BPBD melakukan pendistribusian logistik, guna membantu meringankan beban warga. Akibat bencana longsor tersebut, sejauh ini di kabarkan tidak ada korban jiwa. Adapun kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah,” kata Indra.*

















