TERASJABAR. ID – Brigjen Pol. (Purn.) ADV. Drs. Siswandi, mantan Kapolres Cirebon Kota, yang pada 9 November 2025 lalu membuat gerakan seni budaya dengan menggelar KAMPUNG LAWAS IDOL.
Sedikitnya 62 peserta vocalis berbakat dari kalangan pelajar, mahasiswa dan umum, dilombakan di Caffe KAMPUNG LAWAS Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Sukses awal cerita yang disambut gegap gempita oleh para peserta dan para pengantar juga pengunjung, selain bebas biaya pendaftaran, ternyata owner Caffe KL, WATI, SH memberikan fasilitas mamin sepus puasnya.
“Selain gratis, pendaftaran Dapat camilan, makan sepuasnya, pokoke Kampung Lawas keren” ujar Yanuar, salah satu peserta lomba yang belum beruntung dapat hadiah. Hal serupa juga dirasakan oleh Evi Susanti, seraya menambahkan bahwa masih perlu ada koreksi dan penyempurnaan untuk penyelenggaraan yg lebih baik lagi, di masa depan.
Di tengah sukses awal, ternyata masih banyak tersisa riak kekecewaan para peserta yang mengaku tidak bisa mengembangkan potensi dirinya, sebagaimana yg biasa terjadi dalam lomba. Sejak awal diumumkan saja, peserta semula hanya utk pelajar dan mahasiswa. Di duga karena kurangnya peserta, Baru kemudian peserta dibuka utk umum. Sayangnya semuanya di satukan, tdk di bagi kelompok peserta. Seharusnya kelompok pelajar mahasiswa dipisah dengan kelompok umum.
Selain itu, pada saat teknikal meeting ada pemilihan nada dasar secara baik. Akibatnya banyak peserta yang bernyanyi tdk sesuai dgn nada dasar yang diinginkan sebelumnya. “Player pemandu kurang profesional” Ujar sejumlah player asal Cirebon yang menyaksikan langsung jalannya lomba.
Di duga player belum membuat program, ada peserta lomba yang diiringi secara manual sekenanya. Kasihan peserta lomba dirugikan oleh kelalaian panitia. ” Saya yakin, pa Siswandi selalu penggagas tdk memahami kalau ternyata ada truble di tataran teknis itu.” Ujar salah seorang pemerhati musik di kota Cirebon.

















