TERASJABAR.ID – Anggota Komisi XII DPR RI H Rokhmat Ardiyan (HRA), bersama Kementrian Lingkungan Hidup (LH), menyoroti persoalan darurat sampah di Kabupaten Kuningan, melalui Bimbingan Teknis Pengelolaan Sampah, di Wisma Pepabri Jl. Raya Linggarjati, Kuningan, Senin 3 Oktober 2025.
Bimtek dihadiri dari Kementrian LH, Direktorat Penanganan Sampah Herbita Simanjuntak. Adapula Kadis LH Kuningan Usep Sumirat, para kepala desa, hingga pegiat lingkungan.
HRA di hadapan peserta Bimtek, berharap problem sampah di Indonesia diatasi. Terutama di Kuningan, melalui banyak desa percontohan. Ditangani mulai hulu, yaitu rumah tangga dan desa.
“Bayangkan, di Kuningan ada 490 ton sampah tiap hari harus diangkut. Hanya setengahnya atau sekitar 200 ton yang bisa diangkut karena terbatasnya armada. Ini tentu menjadi beban APBD,” ungkap Politisi Nasional Partai Gerindra ini.
Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) di Ciniru, Kecamatan Jalaksana, seluas 5 hektar, saat ini dalam kondisi over tampung. Lahan tambahan, telah diusulkannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP), bersama Kementrian LH.
Sampah selama ini, tidak ada pengelolaan baik, dibakar, bahkan banyak dibuang ke sungai oleh warga. Ini tentu menjadi problem. Tapi HRA tetap memuji semangat masyarakat Kuningan, terutama gotong royongnya dalam mengatasi problem sampah.
“Indonesia menghasilkan sekitar 200 ribu ton per hari. Berarti 1 tahun 72 ton,” ujarnya.
Masalah sampah ini lanjut HRA, sudah menjadi persoalan Nasional, sampah telah menjadi perhatian Presiden RI Prabowo Subianto untuk diatasi.
Terlebih Kuningan sebagai kabupaten pariwisata, harus pintar menangani sampah. Seperti Bali, sudah green energy. Di Kuningan Waduk Darma sendiri, sebenarnya bisa dimanfaatkan jadi tenaga surya, mini hidro dan lain-lain.
“Soal sampah, harus diimplementasikan jangan hanya omon-omon belaka,” pungkas HRA.***
 








 
 





