TERASJABAR.ID – Zinedine Zidane mengenang perjalanan kariernya bersama Juventus, momen bermain dengan Alessandro Del Piero, serta kisah menarik di balik kepindahannya ke Real Madrid pada musim panas 2001.
Legenda sepak bola Prancis itu menjadi salah satu pembicara tamu di Festival dello Sport di Trento akhir pekan lalu, bersama tokoh-tokoh besar seperti Luciano Spalletti, Roberto Mancini, dan Zlatan Ibrahimovic.
Zidane mengungkapkan bahwa ia mulai memahami arti sebenarnya dari kemenangan setelah bergabung dengan Juventus dari Bordeaux pada tahun 1996.
“Ketika datang dari Prancis, sepak bolanya bagus, tapi tidak seintens di Juve. Di sana saya belajar bahwa menang adalah keharusan, bahkan di laga tandang. Di Prancis, kalah tandang masih bisa diterima, tapi di Juventus, tidak pernah,” ujarnya, seperti ditulis Football Italia Minggu 12 Oktober 2025.
Ia juga mengenang hubungan istimewanya dengan mendiang Gianni Agnelli, mantan presiden kehormatan Juventus.
BACA JUGA: Real Madrid dan Barcelona Berebut Wonderkid Gilberto Mora
“Setiap kali saya tampil bagus, kami bisa tiba di Turin pukul empat pagi dan dia akan menelepon saya dua jam kemudian, berbicara dalam bahasa Prancis hanya untuk memuji permainan saya. Itu hal yang sangat berkesan,” kenangnya.
Zidane turut memuji Del Piero, rekan setimnya selama lima tahun di Turin.
“Alex luar biasa, salah satu pemain terhebat Italia. Saya beruntung bisa bermain bersamanya dan beberapa pemain hebat lain seperti Vieri dan Boksic, tapi Del Piero punya sesuatu yang istimewa,” ungkapnya.
Soal kegagalan Juventus meraih Liga Champions di era keemasannya, Zidane menilai hal itu menunjukkan betapa sulitnya kompetisi tersebut.
“Kami mencapai dua final, tapi kalah dua-duanya. Untuk menang, klub harus benar-benar siap dan memiliki dukungan penu,” kata Zidane.
Mengenai kepindahannya ke Real Madrid, Zidane mengungkap bahwa keputusan itu terjadi secara spontan dalam sebuah makan malam di München.
“Florentino Perez menulis di serbet, menanyakan apakah saya mau bergabung dengan Madrid. Saat itu saya berpikir, ini saatnya pergi, atau saya akan selamanya di Juventus,” pungkasnya.- ***