TERASJABAR.ID – Bukayo Saka dan Declan Rice menjadi bintang kemenangan Arsenal setelah masing-masing mencetak gol dalam kemenangan 2-0 atas West Ham, yang memperpanjang tren positif The Gunners menjadi empat kemenangan beruntun.
Rice membuka keunggulan pada babak pertama, sementara Saka memastikan kemenangan lewat penalti di babak kedua.
Arsenal tampil dominan sepanjang laga, membuat West Ham tak mampu melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran, sekaligus membawa mereka naik ke puncak klasemen Liga Premier untuk pertama kalinya musim ini.
Performa Arsenal semakin konsisten. Namun kemenangan kali ini diwarnai kabar buruk dengan cedera berulang yang kembali menimpa Martin Odegaard.
Untuk ketiga kalinya secara beruntun dalam laga kandang Liga Premier, sang kapten harus ditarik keluar sebelum babak pertama usai. Hal itu membuat Odegaard mencatat rekor tak diinginkan sebagai pemain pertama dalam sejarah Premier League yang tiga kali berturut-turut diganti sebelum jeda babak pertama.
BACA JUGA: Pertarungan Ketat di Bergamo: Atalanta dan Como Harus Puas Berbagi Angka
Jika sebelumnya cedera bahu membuatnya menepi, kali ini masalah lutut memaksanya keluar setelah benturan dengan pemain sayap West Ham, Crysencio Summerville.
Mikel Arteta pun menggantinya dengan Martin Zubimendi dan menggeser Rice ke posisi gelandang serang.
Pergeseran itu terbukti efektif. Rice tampil dominan dan mencetak gol lewat situasi bola pantul dari tembakan Eberechi Eze yang sempat ditepis kiper.
Gol tersebut menjadi jawaban sempurna bagi Rice terhadap cibiran dari mantan pendukungnya di West Ham.
Sementara itu, Bukayo Saka terus menunjukkan perkembangan luar biasa.
Pemain yang dulu dikenal sebagai bek kiri saat menembus tim utama kini menjadi pilar utama lini serang Arsenal.
Gol penaltinya ke gawang West Ham menandai pencapaian 100 keterlibatan gol di Premier League, –hasil dari 55 gol dan 44 assist– menjadikannya pemain termuda ketujuh yang mencapai prestasi tersebut, sekaligus pemain kedelapan Arsenal yang melakukannya.
Lebih mengesankan lagi, Saka mencapai tonggak itu hanya dalam 200 pertandingan liga, sebuah bukti konsistensi dan evolusi luar biasa dari bintang muda Inggris tersebut.-***