TERASJABAR.ID – FuriLabs resmi memperkenalkan FuriLabs FLX1s, smartphone seharga $550 yang menjalankan FuriOS berbasis Debian, sekaligus memberi kebebasan bagi pengguna untuk memasang sistem operasi lain.
Perangkat ini juga mendukung aplikasi Android serta mampu menjalankan virtualisasi lewat KVM.
Dari sisi hardware, FLX1s tidak menargetkan level flagship.
Ponsel ini hadir dengan layar 6,7 inci beresolusi 1600 x 720, refresh rate 90Hz, lebih rendah dibanding layar 120Hz beresolusi tinggi milik pendahulunya, FLX1.
Sistem kameranya terdiri dari kamera utama 20MP, lensa makro 2MP, dan kamera depan 13MP.
BACA JUGA: Vivo X300 Siap Debut, Andalkan Desain Baru dan Teknologi Kamera Canggih
Desain bodinya menggabungkan rangka polikarbonat dengan panel belakang kaca, dengan bobot sekitar 201 gram.
Keunggulan utama ponsel ini ada pada fitur privasinya.
FLX1s dibekali saklar fisik di sisi rangka yang bisa langsung memutus daya mikrofon, kamera, serta chip baseband.
Di bagian dalam, perangkat ini mengandalkan prosesor MediaTek Dimensity 900, RAM 8GB, serta penyimpanan internal 128GB yang masih bisa diperluas via microSD hingga 1TB.
Baterai 5.000mAh menjadi sumber daya, dengan pengisian kabel USB-C 2.0 yang relatif terbatas kecepatannya. Fitur konektivitas mencakup Wi-Fi 6, Bluetooth 5.2, dual SIM, serta dukungan 5G multi-band.
Dibandingkan dengan FLX1 generasi awal, FLX1s memang mengalami beberapa pemangkasan—seperti resolusi layar lebih rendah, sensor kamera yang lebih kecil, serta hilangnya pengisian nirkabel.
Namun, desainnya kini lebih ramping dan ringan. Ponsel ini tahan percikan air meski tanpa sertifikasi IP68, serta meninggalkan jack audio demi bodi yang lebih tipis.
FLX1s jelas bukan ponsel untuk pengguna Android atau iOS pada umumnya.
Perangkat ini ditujukan bagi kalangan khusus yang mengutamakan open-source, fleksibilitas sistem multi-OS, dan privasi tingkat tinggi.-***