RSUD di bawah naungan Pemprov Jabar akan ditingkatkan kapasitasnya agar mampu memberikan pelayanan kesehatan masyarakat hingga ke daerah pinggiran. Ini untuk menjawab kebutuhan akan layanan kesehatan yang prima, bukan hanya di wilayah perkotaan.
“Untuk tangani kesehatan di daerah pinggiran, maka fungsi RSUD jadi strategis, sehingga masyarakat pelosok dapat pelayanan lebih cepat,” kata Ketua Komisi V DPRD Jabar, H. Yomanius Untung Rabu (17/9). Hal itu disampaikannya usai rapat kerja dengan Dinas Kesehatan dan seluruh manajemen RSUD milik Pemprov Jabar, di RS Jiwa, Cisarua, Kab. Bandung Barat.
Menurutnya, RSUD Pameungpeuk Garut akan layani masyarakat di tiga kabupaten, yaitu 15 kecamatan di Garut Selatan, 5 kecamatan di Tasik Selatan dan 5 kecamatan di Cianjur Selatan. “RSUD Jampang Kulon diposisikan untuk mempercepat layanan kesehatan di daerah sekitar Sukabumi Selatan dan perbatasan Banten. Kita di DPRD Jabar akan mendukung anggaran untuk peningkatan atau percepatan pelayanan ini,” tegasnya.
Komisi V DPRD Jabar pun akan memfasilitasi pos bantuan keuangan ke RSUD milik kabupaten dan kota, termasuk peningkatan kapasitas rawat inapnya. “Semangat yang kita bawa adalah adanya percepatan layanan kesehatan, sehingga pelayanan tak jomplang antara perkotaan dengan daerah pinggiran,” kata Sekretaris Depidar SOKSI Jabar ini.
Seperti diketahui, Pemprov Jabar memiliki sejumlah rumah sakit, seperti RSUD Welas Asih di Kabupaten Bandung, RS Jiwa Cisarua di Kabupaten Bandung Barat, RS Paru Sidawangi di Kabupaten Cirebon, RSUD Jampang Kulon di Kabupaten Sukabumi, RSUD Pameungpeuk di Kabupaten Garut, dan RS Kesehatan Kerja Rancaekek di Kabupaten Bandung.*