TERASJABAR.ID – Eddie Howe, pelatih Newcastle United, memberikan penilaian terbuka mengenai perubahan hubungannya dengan Alexander Isak.
Dalam konferensi pers pertamanya setelah bursa transfer selesai, Howe mengakui komunikasi antara keduanya sempat terganggu ketika Isak mulai mendesak untuk pindah ke Liverpool.
“Awalnya hubungan kami sangat baik, kerja sama yang saling menguntungkan. Kami membantunya berkembang, dan dia membawa tim mencapai banyak pencapaian besar. Namun, saat ia memutuskan mogok, hubungan itu berubah. Itulah titik baliknya,” ungkap Howe, seperti ditulis EPL Index pada Jumat, 12 September 2025.
Isak sempat menolak bergabung dalam latihan tim serta absen di tiga laga pembuka, hingga akhirnya Newcastle menerima tawaran Liverpool senilai £125 juta di hari terakhir bursa transfer.
Ini rekrutan termahal dalam sejarah sepak bola Inggris.
BACA JUGA: Kobbie Mainoo Resah di MU, Tottenham dan Chelsea Siap Rebutan!
Sebelumnya, tawaran £110 juta sempat ditolak.
Penjualan ini menjadi transfer keluar terbesar di era kepelatihan Howe, yang baru dilakukan setelah klub memastikan kedatangan Nick Woltemade dan kesepakatan untuk Yoane Wissa.
Howe menegaskan bahwa klub berkomitmen mempertahankan pemain terbaik, namun pengaruh tawaran dari klub besar membuat pola pikir Isak berubah.
“Saya tidak pernah merasa dia tidak menikmati waktunya di Newcastle. Tapi ketika klub lain datang, situasinya berbeda,” kata Howe.
Kepergian Isak membuat lini depan Newcastle menipis.
Saat melawan Wolves akhir pekan ini, Howe harus kehilangan Anthony Gordon (suspensi), Jacob Ramsey (cedera), dan kemungkinan tanpa Wissa yang bermasalah dengan lututnya.
Meski begitu, Woltemade diperkirakan akan menjalani debut setelah didatangkan dengan biaya £69 juta.
Rekrutmen Newcastle musim panas ini tidak mudah, mengingat target seperti Hugo Ekitike, Benjamin Sesko, dan Joao Pedro memilih klub lain.
Howe menekankan pentingnya mendatangkan pemain yang benar-benar berkomitmen pada proyek jangka panjang Newcastle.
Menurutnya, transfer sukses selalu didorong oleh hasrat dan tekad pemain untuk menjadi bagian dari klub.
“Di saat sulit, kecintaan pemain terhadap klub akan terlihat, dan itu membuat perbedaan besar,” ujar Howe.
Meski perpisahan Isak terasa pahit bagi pendukung, Howe menegaskan fokusnya tetap pada membangun tim dengan pemain yang memiliki kualitas sekaligus komitmen penuh terhadap Newcastle.-***