TERASJABAR.ID – Pertandingan Inggris melawan Serbia di Beograd menjadi momen penting bagi Thomas Tuchel, yang akhirnya menemukan titik balik dalam masa jabatannya.
Sebelum laga, ia mendapat tekanan besar karena performa tim dianggap belum meyakinkan.
Namun, di lapangan para pemainnya tampil percaya diri, menguasai permainan sejak awal, dan membuat Serbia kesulitan berkembang.
Situasi di stadion juga penuh gejolak. Penonton tuan rumah melancarkan protes politik terhadap pelatih Dragan Stojkovic, sehingga menambah suasana tegang.
Harry Kane membuka skor lewat sundulan dari umpan Declan Rice, menandai gol internasionalnya yang ke-74.
BACA JUGA: Nuno EspÃrito Santo Tinggalkan Nottingham Forest Setelah Sukses Besar di Liga Premier dan Eropa
Setelah itu, Inggris semakin nyaman menguasai bola dan memanfaatkan kelemahan lawan.
Ezri Konsa dan Marc Guéhi ikut mencetak gol pertama mereka untuk timnas, menunjukkan kualitas pertahanan sekaligus kontribusi menyerang.
Performa Guéhi khususnya mendapat sorotan karena ketangguhannya dalam duel satu lawan satu.
Peran penting juga dimainkan oleh Morgan Rogers, yang dipercaya Tuchel di posisi nomor 10.
Rogers membayar kepercayaan itu dengan visi dan kreativitasnya, salah satunya saat memberi assist kepada Noni Madueke yang mengubah skor menjadi 2-0.
Gol itu menjadi titik balik psikologis pertandingan. Sementara itu, Serbia semakin kehilangan arah setelah Nikola Milenkovic diusir karena pelanggaran keras terhadap Kane, membuat Inggris kian leluasa menekan.
Di penghujung laga, Marcus Rashford yang masuk sebagai pemain pengganti turut mencatatkan namanya lewat penalti, menutup kemenangan telak Inggris.
Dengan hasil ini, Tuchel mempertahankan rekor sempurna di babak kualifikasi: lima kemenangan dari lima laga tanpa sekali pun kebobolan.
Kemenangan tersebut bukan sekadar hasil besar, melainkan bukti bahwa Tuchel berhasil menularkan keyakinan dan pola permainan yang ia harapkan sejak awal.
Inggris tidak hanya solid, tetapi juga tampil dengan karakter dan gaya menyerang yang konsisten.
Bagi sang pelatih, inilah momen yang mengokohkan fondasi timnya menuju target lebih besar di turnamen mendatang.-***