Oleh Tatang Suherman (Wartawan Senior)
BEREDAR kabar bahwa Ketua Caretaker Kadin Jabar Agung Suryamal diganti oleh WKU Bidang Organisasi Taufan Eko Nugroho Rotorasiko.
Jika berita ini benar, secara organisasi memang tidak salah karena Taufan adalah WKU bidang organisasi. Tetapi secara etika, banyak pihak yang menyesalkan keputusan Kadindo karena melakukan perubahan ini.
Kita tahu bahwa Agung dipilih jadi Ketua Caretaker menyusul terpilihnya Anindya Bakrie sebagai ketua umum Kadin Indonesia. Agung juga diperkokoh dengan surat perpanjangan jabatan caretaker Kadin Jabar pada Juni lalu.
Tugas utama Agung adalah mengkonsolidasikan kadin kota dan kabupaten, serta menyelenggarakan musyawarah provinsi (Muprov) yang dijadwalkan berlangsung Agustus mendatang.
Separuh jalan atau sekitar 50 persen persiapan sudah dilakukan Agung bersama tim. Persiapan Muprov pun ti nggal pematangan. Kandidat ketua juga sudah ada. Tetapi tiba tiba Kadindo mengganti posisi Agung dengan Taufan.
SUDAH ADA TANDA-TANDA
Sebenarnya tanda tanda adanya perubahan caretaker sudah terasa sejak ikut campurnya gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang datang ke Kadindo di Gedung Menara Kadin Jakarts bersama rombongan Almer Faiq Rusidy baru naru ini.Â
Tanda kedua saat Taufan mengundang sebagian ketua Kadinda kota dan kabupaten ke Kadindo beberapa waktu lalu.Dua kegiatan di atas sebenarnya memberi sinyal bahwa bakal terjadi sesuatu yang krusial yang bakal mewarnai kadin Jabar. Hal ini terjadi sebagai akibat tidak utuhnya dukungan kadindo terhadap Agung Suryamal selama ini.Analisa lain yang lebih ekstrim adalah ketidak berdayaan Anindya Bakrie menghadapi kekuatan sebagian pengurus yang pro pada Almer. Kelompok ini yang terus bergerilya dengan berbagai cara melalui cara halus maupun melalui tekanan tipis tipis sampai dengan tekanan berat.
Ini berbeda dengan cara Agung Suryamal yang memilih cara lurus berdasarkan pada AD/ART dan Peraturan Organisasi. Padahal, dalam berorganisasi, diluar AD/ART masih ada pengaruh lain yang kompleks dan dinamis.Â