TERASJABAR.ID – Sebagai langkah menuju efisiensi nasional, pemerintah mulai merombak sistem seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) secara menyeluruh untuk tahun 2025.
Sebelumnya, sistem seleksi CPNS dilakukan serentak di seluruh Indonesia, dengan jumlah peserta yang mencapai jutaan orang dalam waktu bersamaan.
Namun, mulai 2025, sistem seleksi CPNS ini akan bergeser ke skema modular, di mana peserta cukup mengikuti tes per subbagian dan hanya mengulang bagian yang gagal.
Di sisi lain, pendekatan baru ini dinilai dapat menghemat anggaran besar, sebab sistem lama seleksi CPNS pernah menghabiskan hingga Rp1,1 triliun hanya untuk tes saja.
Tak hanya itu, dengan model tes ulang per subbagian, peserta kini tidak perlu mengulang seluruh tahapan seleksi dari awal bila hanya gagal di satu bagian saja.
Berbeda dari metode sebelumnya, sistem seleksi CPNS baru memungkinkan peserta mengikuti ujian di lokasi-lokasi resmi milik BKN yang ditunjuk, bukan hanya di satu sesi besar nasional.
Dengan pendekatan ini, efisiensi waktu dan anggaran negara diharapkan meningkat secara signifikan.
Meskipun demikian, sistem seleksi CPNS ini juga menuntut kesiapan infrastruktur digital dan distribusi tempat tes yang merata di seluruh wilayah.
Sementara itu, BKN menyebut perubahan ini bertujuan memberi kesempatan lebih luas dan adil kepada seluruh pelamar CPNS dari berbagai daerah.
Akhirnya, perbandingan dua sistem ini menyimpulkan bahwa sistem baru lebih fleksibel dan berpotensi meningkatkan kualitas proses seleksi, meski tantangan implementasinya tetap harus diantisipasi.***