TERASJABAR.ID – Meskipun terbilang daerah dengan kategori miskin ekstrim, Kabupaten Kuningan ternyata bisa berkontribusi terhadap stok pangan nasional.
Hal ini terbukti dari lahan baku sawah petani Kuningan seluas 26.016 hektare pada tahun 2024 menghasilkan 352.511 ton produksi gabah kering giling dengan hasil 225.995 ton beras.
Dari hasil panen tersebut, kebutuhan warga hanya 132.925 ton, maka Kuningan menjadi salah satu daerah yang menyumbang surplus beras 93.070 ton untuk nasional.
Hal itu disampaikan Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar, di sela-sela sosialisasi Inpres Nomor 3/2025 tentang Pendayagunaan Penyuluh Pertanian Dalam Percepatan Swasembada Pangan secara Nasional, di Gedung Setda Jl.Ir Soekarno Komplek Kuningan Islamic Center, Selasa 22 Juli 2025.
Dalam upaya menunjang surplus beras di tahun berikutnya, sambung Bupati, Kuningan menggulirkan program-program strategis, antara lain: BERNAS (benih untuk rakyat meningkatkan produktivitas), BANG PUPUK (bantuan gapoktan untuk penebusan pupuk).
Kemudian, GPM PADARINGAN (gerakan pangan murah untuk kendalikan inflasi), TAMAN MASAGI (tanam di halaman mitra sinergi jaga inflasi) dan DESA B2SA (beragam, bergizi, seimbang, dan aman).
Bupati Dian menegaskan, pertanian bukan profesi yang ditinggalkan, melainkan profesi untuk masa depan.
“Mari ubah stigma lama-bertani bukan sekadar kerja fisik, tapi kerja cerdas, kerja mulia, kerja strategis bagi bangsa,” ucapnya.***