TERASJABAR.ID – Hingar bingar suara drum band dan tabuhan musik tradisional peserta Kirab Budaya mewarnai Jalan Pulasaren, Kelurahan Pekalipan, Kota Cirebon, Sabtu 19 Juli 2025.
Kirab budaya ini digelar dalam rangkaian HUT Ke 598 Kota Cirebon diikuti peserta kirab dengan mengenakan pakaian adat lengkap. Kelompok seni datang dari empat penjuru dengan ciri khas masing-masing.
Ribuan warga yang haus hiburan gratis tumpah ruah ke jalan mengikuti kirab budaya. Sepanjang ruas jalan arus lalu lintas pun terganggu seperti jalan Pulasaren, jalan Merdeka dan beberapa jalur seputar kota Cirebon.
Kehadiran Kereta Pusaka Paksi Naga Liman dari Keraton Kanoman, mencuri perhatian warga masyarakat. Kereta Pusaka yang satu ini bentuknya unik, menggabungkan unsur burung, naga dan gajah.
Beragam ‘memeron’ unik mengundang decak kagum, seperti replika berbentuk burung raksasa, macan, hingga sosok imajinatif lainnya, yang kental dengan tradisi kearifan lokal.
Suasana sakral terpantau ketika seorang kakek, Uun Untung (66) warga RW 10 Kanoman Utara mengenakan pakaian serba hitam membakar kemenyan sambil jongkok di sebuah tungku berwarna kuning keemasan. Kepulan asap pun menyeruak perlahan di udara dan menyatu dengan gemuruh kemeriahan di sekelilingnya.
Makna membakar kemenyan kata Untung, sebagai ucapan terima kasih atas hasil panen yang diperoleh. Gegunungan hasil pertanian ini sebagai gambaran bahwa di daerahnya sebagian adalah petani.
Arak-arakan kirab budaya di barisan depan, berdiri Kereta Paksi Naga Liman dari Keraton Kanoman. Perlahan kereta pusaka itu melaju, membawa Patih Kanoman, Pangeran Raja Muhammad Qodiran yang duduk dengan balutan busana kebesaran.