TERASJABAR.ID – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selama enam bulan terahir ini sejak awal bulan Januari hingga Juni 2025 melanda sebagian warga Jawa Barat.
Bahkan semua wilayah di Jabar terpapar penyakit DBD, termasuk di Kabupaten Kuningan. Hal itu dikatakan Dr. Denny Mustafa Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, saat dikonfirmasi terkait DBD Selasa, 15 Juli 2025.
Kasus DBD di kabupaten Kuningan selama enam bulan terakhir (Januari – Juni 2025) jumlah total terdapat 804 kasus, satu diantaranya meninggal dunia akibat Dengue shok sindrome dan yang lainnya berhasil sembuh.
Kasus DBD ini tidak hanya Kuningan, tapi melanda kabupaten/kota di Jawa Barat, diantaranya di Tasikmalaya dilaporkan ada 471 kasus diantaranya 2 orang meninggal dunia.
Dalam mengantisifasi penyakit DBD ini, upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, antara lain membuat surat edaran ke seluruh “Fasyankes” (Puskesmas dan Rumah Sakit), untuk antisipasi kasus dengue.
Kemudian Pemberantasan Sarang Nyamuk melalui upaya K3, gerakan Jumat bersih (Jumsih) setiap Jumat dan melakukan pemberdayaan kader DBD di setiap desa oleh Pemegang Program DBD masing-masing Puskesmas.
Sementara itu, Fogging adalah upaya terakhir dari PSN meskipun bukan penyelesaian yang tepat untuk kasus DBD.
Dinas Kesehatan menghimbau warga melalui Seksi Promkes, agar masyarakat melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk melalui upaya 3M Plus-plus.
Upaya 3M plus-plus terang dr. Denny, yaitu, Menguras, Menutup dan Mengubur/ mendaur ulang.
Adapun Plus-plus nya, memakai Kelambu, menggunakan obat nyamuk, memelihara ikan di tempat penampungan air dan menanam pohon pengusir nyamuk, misalnya pohon jenis Lavender.***