TERASJABAR.ID.- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kuningan bersama perwakilan Pedagang Kaki Lima (PKL) Jalan Siliwangi kembali menggelar aksi unjukrasa, menyusul aksi sebelumnya di Teras Pendopo Kuningan, Jumat 10 Juli 2025.
Aksi unjuk rasa ini berlangsung dalam nuansa damai, diwarnai lantunan sholawat dan dzikir bersama sambil lesehan di teras Pendopo. Mereka terlihat mengenakan kain sarung sebagai simbol aksi damai.
Audiensipun akhirnya diterima oleh pihak pemerintah daerah dimulai sejak pukul 14.30-16.00 WIB dipimpin langsung oleh Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar, didampingi Kepala BPKAD Deden Kurniawan, Asda II, Satpol PP, unsur TNI-Polri, mahasiswa PMII, serta perwakilan PKL terdampak.
Dari hasil audiensi tersebut, Pemkab Kuningan menawarkan dua opsi lokasi relokasi bagi para pedagang yang tidak tertampung di Puspa Siliwangi, yakni ke eks Gedung Satpol PP dan area di sekitar Gedung KIC. Namun, PMII dan sebagian pedagang menilai tawaran tersebut belum sepenuhnya mengakomodasi kebutuhan dan keberlangsungan usaha para PKL.
Pihak Pemda menegaskan, langkah ini merupakan bagian dari upaya penataan kota dan ruang publik yang lebih tertib dan nyaman. “Kita tetap berpegang pada prinsip penataan kota, namun juga mencari solusi terbaik agar para pedagang tetap bisa berusaha,” tuturnya.
Sementara itu, Dika Ketua PMII disela aksi menyatakan, permintaan PKL untuk bisa berjualan di hari Sabtu, Minggu ataupun hari libur tidak dikabulkan.
“Dalih Pemda dikhawatirkan akan merembet ke hari lain, namun pihak Pemda sendiri memberikan ruang terbaik untuk para pedagang, baik relokasi maupun pembuatan event di lokasi,” ujarnya.
“Negosiasi berlangsung sangat alot dan substansinya tidak tercapai. Artinya tidak membuahkan hasil,” ujarnya.
Meski belum ada kesepakatan final, audiensi tersebut membuka ruang diskusi lanjutan yang lebih konstruktif. PMII akan terus mengawal isu ini hingga tuntas dan menemukan titik temu antara kebutuhan ‘wong cilik’ dan kebijakan penataan kota yang berkeadilan.***