TERASJABAR.ID – Proyeksi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 dinilai belum mencerminkan visi Jabar istimewa . Tak ada indikator yang mempertegas, bahwa Jabar itu akan istimewa pada 2030.
Hal itu dikemukakan Ketua Komisi V DPRD Jabar yang juga anggota Pansus RPJMD, H. Yomanius Untung, Sabtu (28/6). Tim Pansus dibentuk dua pekan lalu yang diketuai H. Muhamad Romli dari Fraksi PPP.
“Jabar Istimewa jangan sampai berhenti di slogan, tapi harus jadi bagian tak terpisahkan dari dokumen RPJMD, sebagai panduan kebijakan selama 5 tahun kepemimpinan pasangan Gubernur-Wagub Kang Dedi dan Kang Erwan,” kata legislator Partai Golkar asal dapil Subang-Majalengka-Sumedang ini.
Menurutnya, target yang disampaikan Pemprov Jabar masih biasa-biasa saja. “Kerja eksekutif hingga 2029, kan hasilnya harus bisa dilihat di 2030, tapi saya belum melihat apa keistimewaan yang akan dirasakan oleh warga Jabar terhadap daerahnya,” tegasnya.
Dijelaskan, dokumen rancangan RPJMD yang disampaikan Pemprov ke DPRD yang kemudian dibahas oleh Pansus, masih mengandung berbagai kelemahan. “Yang pertama, terkait kurang lengkapnya dasar hukum yang melatarbelakangi penyusunan dokumen. Kedua, belum menerapkan standardisasi mutu melalui ISO, dan terakhir, masih adanya kelemahan data-data penunjang,” jelas Untung.***