TERASJABAR.ID – Sebuah video viral di media sosial menunjukkan aksi penyelamatan dramatis seorang anak yang tenggelam, di mana anak tersebut digendong terbalik sambil pelaku berNasional berlari-lari selama 20 menit sebelum dilakukan CPR (resusitasi jantung paru).
Video ini menjadi perbincangan hangat, disertai narasi yang menyebutkan bahwa meskipun korban tenggelam tampak tidak bergerak dan tidak bernapas, jangan langsung dianggap meninggal. Dalam video tersebut, anak yang digendong terbalik akhirnya berhasil hidup kembali setelah CPR dilakukan.
Namun, benarkah metode ini efektif? Artikel ini akan mengupas fakta di balik video viral tersebut, bahaya metode yang salah, dan langkah pertolongan pertama yang benar untuk korban tenggelam, sekaligus mengedukasi pentingnya pengawasan anak saat bermain di air.
Video yang diunggah di platform seperti Instagram kembali viral pada 2025 ini, misalnya oleh akun
rakanbandaaceh menunjukkan seseorang menggendong anak terbalik sambil berlari, diikuti narasi: “Bawa korban dengan cara digendong terbalik dan berlari-lari ringan selama 20 menit, lalu lakukan pijat jantung (CPR) untuk merangsang kerja jantung kembali.” Narasi ini mengklaim bahwa cara tersebut membantu mengeluarkan air dari paru-paru dan memungkinkan jantung berdetak kembali.
Namun, menurut ahli kesehatan jantung dr. Vito A. Damay, SpJP, dari Rumah Sakit Siloam Karawaci, metode menggendong terbalik ini keliru dan berbahaya. Menggendong korban terbalik tidak membantu mengembalikan fungsi jantung atau mengeluarkan air dari paru-paru secara efektif.
Sebaliknya, tindakan ini hanya membuang waktu berharga yang seharusnya digunakan untuk pertolongan darurat yang tepat, seperti CPR. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga telah menyatakan video ini sebagai hoaks, karena tidak sesuai dengan prosedur medis yang benar
Bahaya Metode Menggendong Terbalik