TERASJABAR.ID, BANDUNG — Ketua Komisi I DPRD Kota Bandung, Assoc. Prof. Dr. H.Radea Respati Paramudhita, S.H., M.H., menghadiri mengapresiasi Pembentukan Kampung Toleransi di Cibadak yang merupakan kawasan dengan beragam kelompok, suku, hingga rumah peribadatan.
“Kami memberikan apresiasi terbentuknya Kampung Toleransi di Cibadak ini. Hal ini menunjukan sikap toleransi yang luar biasa dari masyarakatnya, dan tentunya ini harus juga dicontoh di wilayah-wilayah lainnya di Kota Bandung,” ujar Radea saat menghadiri peresmian Pembentukan Kampung Toleransi, di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar, Selasa, (29/04/ 2025)
Kampung Toleransi Cibadak di RW 01, 02, dan 03 diresmikan Wali Kota Bandung, H. Muhamad Farhan, dan menjadi Kampung Toleransi keenam yang dimiliki Kota Bandung.
Kelima Kampung Toleransi sebelumnya berlokasi di Gang Luna di RW 04, Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kampung Toleransi Paledang di RW 02 Kelurahan Paledang, Kecamatan Lengkong.
Kampung Toleransi lainnya ada di Dian Permai, di RW 12 Kompleks Dian Permai, Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay. Kampung Toleransi Balonggede di RW 04 dan 05 Kelurahan Balonggede, Kecamatan Regol, serta Kampung Toleransi Kebon Jeruk di RW 08 Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir.
Menurut Radea, Kampung Toleransi menjadi komitmen Pemerintah Kota Bandung bersama seluruh unsur masyarakat, di dalam upaya pemeliharaan keberagaman dan kebinekaan di Kota Bandung.
“Toleransi merupakan sebuah wujud nyata tentang arti hidup berdampingan dalam damai dan saling menghargai ,” ujarnya.
Radea berharap, Kampung Toleransi Cibadak tidak menjadi Kampung Toleransi terakhir yang ada di Kota Bandung, melainkan memotivasi wilayah lainnya untuk dapat menumbuhkan kampung toleransi berikutnya di tengah masyarakat.
“Harapannya, di Kota Bandung kampung toleransi bertambah, agar terciptanya budaya sikap saling menghormati antar ragam suku dan umat beragama secara harmonis. Karena semua agama adalah sama yaitu, mengajarkan tentang kebaikan,” ucapnya.
Sementara Wali Kota Bandung Muhammad Farhan memgatakan, pembentukan Kampung Toleransi merupakan bentuk nyata dari kerjasama lintas sektor dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya di Kota Bandung.
“Ini wujud nyata komitmen kita semua bahwa Kota Bandung adalah kota yang toleran. Toleransi bukan sekadar konsep, melainkan praktik hidup berdampingan dalam damai dan saling menghargai,” ujarnya. (Damar Andulrahman)