TERASJABAR.ID – Seorang pendaki asal Temanggung, Jawa Tengah, Sugeng Parwoto (50), yang dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Merbabu melalui jalur Timboa, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Kamis (24/4/2025).
Jenazah Sugeng ditemukan di jurang yang terletak antara Pos 3 dan Pos 4 jalur pendakian sekitar pukul 17.30 WIB.
Sugeng Parwoto, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, memulai pendakian seorang diri pada Jumat (18/4/2025) melalui jalur Timboa, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali. Jalur ini bukan jalur resmi pendakian Gunung Merbabu, sehingga pendakian yang dilakukan Sugeng bersifat ilegal dan tanpa izin resmi.
Menurut kronologi, Sugeng dilaporkan hilang pada Minggu (20/4/2025) malam setelah tidak kunjung kembali. Pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut, dan pencarian segera dilakukan mulai Senin (21/4/2025) pagi oleh tim gabungan yang terdiri dari Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Muspika, Koramil Ampel, Sektor Gladagsari, relawan Seri dan Gesang, serta BPBD Boyolali.
Selama pencarian, tim SAR menghadapi berbagai kendala, termasuk cuaca ekstrem yang berubah-ubah, kabut tebal, dan medan terjal dengan kemiringan 60-70 derajat serta jurang di kedua sisi jalur. Pada Senin (21/4/2025), ponsel Sugeng sempat terdeteksi di antara Pos 2 dan Pos 3, sekitar 200 meter dari jalur, namun pencarian saat itu belum membuahkan hasil.
Barang-barang milik Sugeng, seperti sepatu, jas hujan, dan botol air minum, ditemukan di Pos 5, tetapi keberadaannya tetap misterius hingga akhirnya jenazahnya ditemukan.
Kepala Subbagian Tata Usaha BTNGMb, Nurpana Sulaksono, menegaskan bahwa jalur Timboa merupakan jalur terlarang karena tidak termasuk dalam jalur pendakian resmi Taman Nasional Gunung Merbabu. “Pendaki tersebut mendaki tanpa izin melalui jalur ilegal, yang sangat berisiko karena tidak ada pengawasan dan prosedur keselamatan,” ujarnya.