4. Ayah Meninggal Mendadak, Raka Menemani Jenazah Sendirian
Pada April 2025, Asep meninggal dunia secara mendadak di kontrakan mereka. Raka, yang saat itu berada di sisi ayahnya, terlihat kebingungan dan menangis tanpa henti. Video yang diunggah di media sosial menunjukkan Raka mendampingi jenazah ayahnya yang telah dimandikan dan ditutupi kain batik. Warga sekitar berkumpul untuk bermusyawarah membantu Raka, termasuk mencari informasi keluarga dan menentukan lokasi pemakaman.
5. Warga Berperan Besar dalam Membantu Raka
Ketika Asep meninggal, warga Kampung Cikandang turun tangan membantu Raka yang seorang diri. Mereka tidak hanya membantu proses pemakaman, tetapi juga mencari keluarga Raka di Garut. Eka, salah satu warga, menyebutkan bahwa warga sering membantu Raka dan ayahnya dalam keseharian karena kondisi ekonomi mereka yang pas-pasan. Musyawarah warga akhirnya memutuskan untuk memakamkan Asep di tempat pemakaman umum setempat.
6. Viral di Media Sosial, Tarik Perhatian Publik
Kisah Raka menjadi viral setelah video yang diunggah di media sosial menyebar luas. Banyak yang tersentuh melihat ketabahan Raka merawat ayahnya di usia muda dan kesedihan yang ia alami saat ditinggal sang ayah. Kisah ini juga memunculkan diskusi tentang pentingnya dukungan sosial bagi anak-anak dalam situasi serupa.
7. Ketabahan Raka di Tengah Keterbatasan
Meski hidup dalam keterbatasan, Raka menunjukkan ketabahan luar biasa. Ia tetap bersekolah di SMP sembari merawat ayahnya yang sakit. Ketika ayahnya meninggal, Raka berusaha menghubungi keluarga di Garut meskipun awalnya ia tampak kebingungan. Ketulusan dan tanggung jawab Raka di usia muda menjadi inspirasi sekaligus pengingat akan banyaknya anak yang menghadapi beban berat di balik kehidupan mereka.