TERASJABAR.ID – Sebanyak enam santriwan dan santriwati dari Al-Mashduqi International Islamic School Boarding Garut dilepas secara resmi untuk melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.
Acara pelepasan dilaksanakan di Auditorium Drs. H. Dede Satibi Al-Mashduqi Islamic School Garut, Jalan KH. Mashduqi, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Sabtu malam(6/12/2025).
Turut hadir dalam acara tersebut Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Suryana, bersama Anggota Komisi X DPR RI, Direktur Utama PT. Antam, dan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat.
Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Suryana, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian keenam santri. Ia berharap pelepasan ini dapat menjadi contoh dan motivasi bagi siswa lain di Kabupaten Garut untuk mengikuti jejak mereka.
Suryana berpesan kepada para calon mahasiswa yang akan berangkat ke Kairo agar selalu menjaga nama baik diri sendiri, orang tua, sekolah, dan Pemerintah Kabupaten Garut.
Selain itu, Direktur Al-Mashduqi Islamic School Garut, Arif Bakhtiar, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran berbagai pihak. Ia menegaskan bahwa Al-Mashduqi merupakan satu-satunya sekolah Islam di Garut yang diberi kepercayaan oleh Al-Azhar Kairo Mesir sebagai cabangnya di Jawa Barat.
Arif Bakhtiar menjelaskan pentingnya Universitas Al-Azhar sebagai kiblat keilmuan Islam dan pusat peradaban tertua kedua di dunia.
“Maka kalau kita bertemu dengan anak-anak yang luar biasa dan mereka menggapai cita-citanya, berikhtiar untuk bersekolah melanjutkan pendidikannya di Al-Azhar, maka mereka adalah sosok yang Allah titipkan agamanya di pundak mereka,” kata Arif.
Ia menerangkan bahwa Al-Mashduqi menjalankan kurikulum Al-Azhar bagi santri yang masuk cluster tersebut, dimulai dari kelas 1 SMP hingga SMA. Rencananya, keenam santri ini akan berangkat menuju Kairo pada hari Selasa, 9 Desember 2025.
Kepada para santri, ia berpesan agar mereka kembali ke Indonesia tepat waktu dan bersama-sama berdakwah untuk mengibarkan Islam Wasathiyah (Islam moderat) seperti yang diajarkan Al-Azhar Kairo Mesir.
Sementara itu, Perwakilan orang tua santri, Kurnia, ayahanda dari Muhammad Qolbi Adzikri Kurnia, menyampaikan rasa bangga dan terharu.
“Dengan izin Allah, dengan bimbingan para guru serta do’a orang tua, hari ini mereka diberi kesempatan emas untuk melanjutkan pendidikan di salah satu pusat peradaban Islam tertua yaitu Universitas Al-Azhar Kairo Mesir,” ungkapnya.
Kurnia juga menyampaikan terima kasih kepada pimpinan Al-Mashduqi, para guru, ustadz, dan ustadzah yang telah mendidik anak-anak mereka tidak hanya cerdas pikirannya, tetapi juga baik akhlaknya.
Ia memberikan nasihat berharga kepada calon mahasiswa Al-Azhar: “Luruskan niat bahwa keberangkatan ke Mesir ini semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah SWT, mengembangkan ilmu dan membawa kebermanfaatan untuk umat, menjaga akhlak, mandiri tapi jangan lupa diri, bijak dalam pergaulan dan teknologi, dan terakhir jangan lupa berdo’a.”
Kurnia berharap, para santri kelak kembali ke Indonesia bukan hanya membawa gelar, tetapi juga keluasan ilmu, kelapangan hati, dan semangat untuk mengabdi serta membangun umat.
Sebanyak enam Santri Al-Mashduqi Garut yang melanjutkan studi ke Al-Azhar Mesir, yakni
1. Muraya Mahadikan Gautsa (Program Studi Syariah Islamiyah Fakultas Syariah Walqonun Universitas Al Azhar)
2. Rangga Ariqah Utomo (Program Studi Luqhoh ‘Ammah Fakultas Lughoh Arabiah Universitas Al Azhar)
3. Sandi Fauzan Ichwana (Program Studi Syariah Islamiyah Fakultas Syariah Walqonun Universitas Al Azhar)
4. Nafisa Lailytazila Rofieq (Program Studi Syariah Islamiyah Fakultas Syariah Walqonun Universitas Al Azhar)
5. Sultan Wahid (Program Studi Hadist Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar)
6. Muhammad Qolbi Adzikri Qurnia (Program Studi Tafsir Al Qur’an Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar)(KRIS)











