TERASJABAR.ID – Pawai obor pada malam 1 Muharram atau sering disebut malam 1 Suro di Indonesia, khususnya di kalangan masyarakat Jawa, merupakan tradisi yang kaya akan makna budaya, sejarah, dan spiritual.
Tradisi ini tidak hanya menjadi simbol perayaan pergantian tahun Islam, tetapi juga mencerminkan perpaduan nilai-nilai agama dan tradisi lokal yang telah mengakar kuat di masyarakat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pawai obor diadakan pada malam 1 Muharram:
1. Menyambut Tahun Baru Islam dengan Semangat
Malam 1 Muharram menandai awal tahun baru dalam kalender Hijriah, yang merupakan momen penting bagi umat Islam untuk merenung, berdoa, dan memperbarui komitmen spiritual. Pawai obor menjadi simbol penerangan hati dan jiwa, menggambarkan harapan untuk memasuki tahun baru dengan semangat baru, penuh keimanan, dan keberkahan. Cahaya obor melambangkan petunjuk dan harapan agar kehidupan di tahun mendatang selalu berada di jalan yang benar.
2. Warisan Budaya Jawa yang Berpadu dengan Nilai Islam
Di Indonesia, khususnya di Jawa, malam 1 Muharram juga dikenal sebagai malam 1 Suro, yang bertepatan dengan kalender Jawa. Tradisi pawai obor berakar dari budaya Jawa yang sudah ada sebelum masuknya Islam, kemudian diadaptasi dengan nilai-nilai Islam oleh para ulama, seperti Wali Songo. Pawai obor menjadi sarana untuk menyatukan tradisi lokal dengan ajaran Islam, sehingga masyarakat dapat merayakan momen ini dengan cara yang relevan dengan budaya mereka.