3. Matthew Baker (Bek Tengah)
Matthew Baker, pemain keturunan Indonesia-Australia, menjadi benteng kokoh di lini belakang. Bek tengah dari akademi Melbourne City ini memiliki postur tinggi (185 cm), kuat dalam duel udara, dan cerdas dalam membaca permainan. Dalam kualifikasi, ia berhasil menjaga pertahanan tetap solid saat melawan Australia (0-0). Di Piala Asia U-17, Matthew akan diuji oleh penyerang fisik Korea Selatan, dan performanya bisa menjadi penentu keberhasilan Indonesia lolos dari fase grup.
4. Zahaby Gholy (Gelandang)
Zahaby Gholy adalah talenta muda yang menonjol dengan kreativitas dan stamina tinggi. Gelandang serba bisa asal Akademi Bhayangkara FC ini mampu bermain sebagai playmaker maupun gelandang bertahan. Dalam uji coba melawan China U-17 (menang 1-0), Zahaby memberikan assist krusial dari tendangan bebas. Kemampuannya mengatur tempo permainan dan kerja kerasnya di lapangan membuatnya berpotensi menjadi bintang di turnamen ini.
- OJK dan Pemprov Jabar Hadirkan Tabungan Kurban untuk ASN
- LPPM Uniku Gelar Desiminasi Pasca KKN 2025, Ini Tujuannya
- Waduh, Ada Sekitar 375 Ton Gunungan Sampah di Pasar Sehat Cileunyi
- Keluarga Pejuang 2 Pelajar SMP Ajid-Apidik Minta Pemerintah Bangun Monumen
- Dikenalkan Mahasiswa KKN Unigal, Magot Organik Atasi Sampah Jadi Pakan Ternak
5. I Putu Panji Apriawan (Kiper)
Di bawah mistar gawang, I Putu Panji Apriawan menjadi harapan besar Timnas Indonesia U-17. Kiper asal Bali United ini memiliki refleks cepat, kemampuan membaca arah bola yang baik, dan keberanian dalam menghadapi situasi satu lawan satu. Dalam kualifikasi melawan Kuwait (1-0), Putu mencatatkan clean sheet berkat penyelamatan gemilangnya. Jika Indonesia ingin melangkah jauh, performa apik Putu di laga-laga sulit seperti melawan Korea Selatan akan sangat menentukan.






















