TERASJABAR.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung sudah 42 ribu penerima manfaat dapat kiriman dari sejumlah dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Namun ternyata masih banyak penerima manfaat MBG di 6 desa di Kecamatan Cileunyi ini belum tersentuh atau belum menerima MBG.
Hal ini terungkap saat digelar rapat koordinasi (rakor) untuk pemetaan program MBG di Aula Kecamatan Cileunyi, Selasa (30/9/2025).
Rakor pemetaan program MBG ini dibuka Camat Cileunyi, Cucu Endang. Rakor untuk mengevaluasi sejauh mana program MBG di Cileunyi.
Rakor dihadiri Kasi Sosbud Cileunyi, Gumilar, TKSK Cileunyi, Yudistira, aparat dinas terkait, akutansi, Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) dan sejumlah pengelola dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan (SPPG).
Bahkan, selain masih banyak penerima manfaat belum dapat kiriman MBG, ada dapur SPPG yang sudah berdiri belum beroperasi karena masih mencari penerima manfaat.
Selain itu, terungkap pula ada dapur SPPG di Cileunyi mengirim MBG ke Jatinangor dan Rancaekek.
“Nah, ini ‘kan pentingnya rakor pemetaan program MBG di Cileunyi. Dari data sementara sudah 42 ribu penerima manfaat MBG telah menerima kiriman. Ternyata masih banyak penerima manfaat MBG belum tersentuh,” kata Kasi Sosbud Cileunyi, Gumilar.
Menurut dia, dari hasil pendataan, saat ini ada 18 dapur SPPG di Cileunyi, 13 sudah beroperasi dan 5 belum.
“Yang masih belum tersentuh MBG tersebut, selain penerima manfaat di tingkat PAUD, TK, SMP dan SLTA, juga balita, ibu hamil dan ibu menyusui (B3)5,” ungkapnya.
Dengan kondisi ini kata Gumilar perlu koordinasi dan kolaborasi antara pengelola dapur SPPG, dinas dan aparat terkait agar program MBG tepat sasaran serta tak menimbulkan persoalan.
“Rakor pemetaan program MGB, sekaligus evaluasi ke depan harus tetap dilakukan,” ujar Gumilar.
Sementara itu, sejumlah Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang hadir dalam rakor pemataan program MBG mempertanyakan ada dapur SPPG hingga saat ini belum beroperasi karena masih mencari calon penerima manfaat.
“Jika dapur SPPG nya ada di Cileunyi ketimbang mengirim ke Jatinangor dan Rancaekek, lebih baik kirim dulu ke penerima manfaat di Cileunyi,” kata seorang Babinsa.
Di kesempatan yang sama, seorang Bhabinkamtibmas menyarankan pendistribusian MBG ke penerima manfaat menggunakan zona terdekat.
“Berharap saja, jika dapur SPPG, misalkan berada di Desa Cileunyi Wetan mengirim MBG nya ke Desa Cibiru Hilir harus dihindari. Ini ‘kan jaraknya jauh, mengapa tak digarap oleh dapur SPPG terdekat,” kata Bhabinkamtibas Desa Cinunuk, Aipda Heri Maryadi.
Terkait rakor pemetaan program MBG ini, Camat Cileunyi, Cucu Endang sangat penting digelar.
“Rakor pemetaan program MBG ini perlu digelar untuk mendata dan mengeluasi, sekaligus menguatkan kumonikasi serta kolaborasi sejumlah pihak terkait. Tujuannya, agar program MBG di Cileunyi aman, lancar, merata dan tepat sasaran,” pungkas Cucu.***