Koordinator Forum Penanggulangan Bencana Garut Selatan (FPB Garsel), Ipi Mupliana, mengatakan, korban datang bersama rombongan mahasiswa yang berjumlah 10 orang.
“Mereka niatnya berkemah di kawasan Puncak Guha, sudah mendirikan tenda. Di antara mereka ada yang turun ke bawah dan beraktivitas di zona terlarang,” kata Ipi.
Ipi menjelaskan, kawasan Pantai Puncak Guha memang tidak diperuntukkan bagi wisatawan yang ingin berenang.
Kawasan pantai tersebut, kata Ipi didominasi batu karang dan memiliki banyak lubang berbahaya yang dalam.
“Arusnya pun deras memutar dan bahaya. Tahun 2021 calon pilot ada yang jadi korban di pantai ini,” ungkapnya.
Diberitakan, Kepala Seksi Operasi dan Siaga, Mamang Fatmono, S.Sos, menyebutkan bahwa pencarian hari ke-7, Sabtu (26/7/2025) hingga pukul 15.00 WIB tim SAR gabungan telah melaksanakan pencarian dan berdasarkan pertimbangan teknis di lapangan.
“Operasi SAR telah dilaksanakan secara maksimal dan sesuai dengan SOP serta tidak ditemukan tanda-tanda penemuan korban, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup. Selanjutnya, unsur SAR kembali kesatuannya masing-masing,” kata Mamang, Minggu (27/5/2025).
Sementara itu, Kasatpolairud Polres Garut, Iptu Aep Saprudin mengatakan,
berdasarkan keterangan saksi, mereka turun ke pantai sekitar pukul 09.00 WIB untuk berenang. Beberapa waktu kemudian, ketiganya terseret arus ombak.
Menurut Aep, Ahmad Bagas Permana (21) selamat dari insiden ini. Dia dilarikan ke Puskesmas Caringin untuk mendapatkan perawatan. Sementara Oka Mahbubu Rijal dan Ripan Muhamad Yusuf hilang tergulung ombak.***