TERASJABAR.ID – Suasana hangat dan penuh kebahagiaan menyelimuti Balai Nikah Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Bandung, Kamis 20 November 2025.
Di ruang yang biasanya dipenuhi aktivitas pelayanan administrasi itu, hari ini tampak berbeda-lebih ramai, lebih berwarna, dan tentu saja lebih penuh senyum.
Sebanyak 18 pasangan pengantin datang dengan satu tujuan: mengikat janji suci melalui program Pelayanan Perkawinan Jemput Bola (Pelaminan Jempol).
Program pencatatan nikah massal untuk Non Muslim ini digelar oleh Disdukcapil Kota Bandung bekerja sama dengan DPMPTSP Kota Bandung.
Dari 18 pasangan tersebut, 14 pasang beragama Kristen, 3 pasang Katolik, dan 1 pasang Budha. Mereka datang dari berbagai latar belakang dan kisah, namun pada hari itu, semuanya dipersatukan oleh harapan baru dalam lembaran hidup mereka.
Acara dibuka oleh Kepala Disdukcapil Kota Bandung, Tatang Muhtar, yang hadir bersama Sekretaris DPMPTSP, perwakilan Kementerian Agama, perwakilan gereja dan vihara, serta sejumlah organisasi sosial. Momen bertukar berkas dan mengisi dokumen terasa lebih ringan ketika Kepala Disdukcapil itu memberikan penjelasan tentang kemudahan layanan terintegrasi di MPP.
“Nanti ibu bapak yang melakukan pencatatan perkawinan di sini, Kartu Keluarga bisa langsung di-update. Statusnya otomatis sudah ‘kawin’. KTP-nya pun bisa langsung diajukan di sini,” ujar Tatang, menegaskan bahwa semua layanan tersebut tanpa dipungut biaya.
“Dan ini adalah hadiah yang terbaik untuk Kota Bandung,” tambahnya.
Sejak pertama kali digelar, layanan pernikahan di MPP Kota Bandung telah menarik perhatian banyak warga. Catatannya, sudah 147 pasangan memanfaatkan fasilitas ini—berawal dari 10 pasangan pada momentum Hari Jadi Kota Bandung, disusul 137 pasangan non Muslim yang mengurus pencatatan nikah melalui gerai Disdukcapil di MPP.
Program Pelaminan Jempol ini bukan hanya soal pencatatan administrasi, tetapi juga menghadirkan pengalaman yang lebih manusiawi dan mudah dijangkau bagi warga Bandung. Dengan layanan yang terintegrasi, tempat yang nyaman, serta proses yang tidak rumit, MPP Bandung ingin menunjukkan bahwa pelayanan publik dapat dijalankan dengan ramah dan efisien.
Diharapkan, langkah sederhana namun berarti ini mampu memberikan kebermanfaatan luas, khususnya dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kota Bandung. Bagi para pasangan yang melangkah hari itu, MPP bukan hanya sekadar tempat mencatat pernikahan—tetapi saksi awal perjalanan baru yang mereka mulai bersama.











